Powered by Blogger.
RSS

Total Pageviews

Followers

Percobaan louis Pasteur


Sekitar tahun 1860, Louis Pasteur (1822-1895) mendapat tantangan yang akan menghasilkan perbedaan besar dala kontroversi teori Abigenesis yang tengah berlangsung. Anggota French Academi of Sciences (Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis), F.A. Pouchet, telah menerbitkan hasil percobaannya yang disebutnya mampu menciptakan makhluk hidup secara spontan. Pasteur menunjukkan beberapa kelemahan dalam metode percobaan itu, sementara Pouchet menantang Akademi Prancis untuk menawarkan hadiah bagi siapa saja yang bisa membuktikan teori Abiogenesis itu benar atau salah. Teman-teman Pasteur menasehati agar Pasteur tidak mencoba mendapatkan hadiah itu karena sebenarnya hadiah itu dirancang untuk mempermalukan Pasteur. Namun percobaan Pasteur tentang fermentasi memberikan kesiapan yang baik sehingga Pasteur tidak gentar.


Pasteur melakukan percobaan yang merupakan penyempurnaan dari percobaan Lazzaro Spallanzani. Pasteur menggunakan tabung berleher seperti angsa.

Percobaannya adalah sebagai berikut.

a) Labu berleher seperti angsa diisi air kaldu. Leherangsa itu dibuat untuk menjaga adanya hubungan antaralabu dengan udara luar. Selanjutnya labu dipanaskan untuk mensterilkan air kaldu dari mikroorganisme.

b) Setelah itu labu didinginkan dan diletakkan di tempat yang aman. Udara dari luar dapat masuk ke dalam labu. Karena bentuk pipa seperti leher angsa, debu dan mikroorganisme yang ada di udara menempel didasar leher angsa, sehingga udara yang masuk ke dalam labu adalah udara yang steril. Jadi di dalam labu percobaan Louis Pasteur ini masih ada daya hidup seperti yang dipersoalkan oleh penganut paham teori Abiogenesis. Setelah dibiarkan beberapa hari, air kaldu tetap jernih dan tidak mengandung mikroorganisme.

c) Labu yang berisi air kaldu jernih dipecahkan lehernya, sehingga air kaldu bersentuhan dengan udara luar secara langsung. Setelah beberapa hari dibiarkan, air kaldu dalam labu menjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.

Pasteur berkata:

Tuan-tuan, saya bisa menunjuk pada cairan (didalam labu berisi air kaldu yang tetap steril diatas meja didekatnya) dan mengatakan pada Anda semua, saya telah meletakkan tetesan air saya dari penciptaan yang luas, dansaya telah menambahkan unsur-unsur yang dibutuhkan untuk perkembangan makhluk sederhana. Dan saya menunggu, mengamati, bertanya-tanya, memohon mulainya pemandangan indah dari penciptaan yang pertama. Namun tetap saja tolol, tolol karena percobaan ini telah dimulai bertahun-tahun lalu; tolol karena saya telah mencegah satu-satunya hal yang tidak bisa dibuat oleh manusia, dari kuman yang bertebrangan di udara, dari Kehidupan, karena kehidupan adalah kuman dan kuman adalah Kehidupan. Doktrin teori Abiogenesis tidak akan pernah bisa selamat dari embusan maut percobaan sederhana ini.
Tidak, sekarang tidak ada kondisi yang di ketahui, yang bisa memastikan bahwa makhluk-makhluk mikroskopis itu datang ke dunia tanpa adanya kuman, tanpa orang tua yang mirip dengan mereka sendiri. Siapapun yang meyakini bahwa makhluk hidup mikroskopis datang kedunia tanpa adanya kuman, tanpa orang tua yang mirip, berarti telah tertipu oleh ilusi, oleh percobaan yang keliru. Mereka dimanjakan oleh kesalahah tetapi tidak merasa atau tidak tahu cara menghindarinya.

Kesimpulan hasil percobaan Louis Pasteur adalah mikroorganisme yang ada pada air kaldu bukan berasal dari cairan (benda tak hidup), melainkan dari mikroorganisme yang terdapat di udara. Mikroorganisme yang ada di udara itu masuk ke dalam labu bersama sama dengan debu.

Pasteur memenagkan hadiahnya, tatapi percobaan yang cemerlang masih belum bisa benar-benar menghabisi teori Abiogenesis, yang muncul lagi dan lagi. Seperti legenda perkotaan modern, teori itu punya kehidupan sendiri. Dari sudut pandang ilmiah, percobaan Pasteur nyaris terlalu bagus.


Sumber : http://fullerena.blogspot.com/2009/08/percobaan-louis-pasteur.html#ixzz2Rk0fvjOn

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment